Marhaban Yaa Ramadhan

Posted on
  • Thursday, August 12, 2010
  • by
  • abiraghib
  • in
  • Labels: , , ,
  • Syukur alhamdulillah kepada Allah marilah kita panjatkan, atas segala nikmat dan karunia-Nya yang berlimpah ruah dan dari pada itu kita masih dipertemukan oleh-Nya  dengan bulan yang agung, yakni bulan Ramadhan. Bulan yang di dalamnya terdapat suatu malam yang lebih baik (nilainya) dari seribu bulan.
    Bulan yang dimana apabila seseorang melakukan amalan sunnah maka Allah akan membalasnya dengan pahala fardhu. Begitu juga bagi yang melakukan amalan fardhu pada bulan ini, maka dia akan dibalas dengan pahala tujuh kali lipat amalan fardhu pada bulan yang lain.
    Inilah bulan yang pada sepuluh hari pertamanya Allah akan menurunkan rahmat, pada sepuluh hari pertengahannya Allah akan memberikan pengampunan dan sepuluh hari terakhirnya Allah membebaskan hamba-Nya dari siksaan api neraka. Masih banyak lagi fadhilah dan keutamaan-keutamaan, yang kalau seorang hamba tahu akan itu semua, niscaya dia akan mengharapkan seluruh bulan yang ada menjadi seperti bulan Ramadhan.
    Ramadhan ialah bulan simpati atau kasih sayang karena dengan kita berpuasa kita akan merasakan suatu perasaan yang selalu dirasakan oleh sebagian saudara-saudara yang berada dalam kesusahan. Dengan puasa kita akan sadar serta akan tumbuh dari diri kita rasa kasih sayang kepada sesama serta perasaan saling tolong-menolong dan bantu membantu.
    Pada buian ini kita isi hari-hari de-ngan beribadah kepada Allah, mulai dari bangun sahur dan dilanjutkan  dengan shalat subuh. Pada sore harinya ketika datang maghrib kita berbuka, saat itulah kita akan merasakan ketenangan dan kenikmatan yang Allah berikan. Di malam harinya kita melaksanakan shalat tarawih, lalu dilanjutkan dengan tadarus Al-Qur’an dan
    amalan-amalan lainnya. Sungguh indah kesejukan dan kedamaian yang selalu menyelimuti kita.
    Fenomena yang terjadi pada kebanyakan orang saat ini adalah banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak mengerti makna dan hakekat dari puasa itu sendiri. Dia berpuasa, tetapi masih mengerjakan perbuatan yang tidak terpuji seperti berbohong, ghibah, menyakiti orang lain dan sebagainya. Padahal semua itu dapat mengurangi pahala bahkan membatalkan puasa.
    Di lain pihak, banyak juga orang-orang yang masih berlebih-lebihan, khususnya pada saat sahur dan berbuka. Di waktu sahur dia makan seba-nyak-banyaknya dengan harapan agar tidak merasa lapar pada siang harinya. Begitu juga ketika berbuka, dia melahap semua jenis makanan yang ada. Fenomena ini disebut fenomena “balas dendam”, yakni hanya memindahkan jam makan dari siang hari ke malam hari. Semoga kita tidak termasuk orang yang berlaku demikian.
    Setelah sebulan penuh kita berpuasa, datanglah hari raya. Hari penuh kemenangan, yaitu hari Iedul Fitri. Pada hari ini seluruh umat Islam bergembira, karena mereka telah menghabiskan seluruh waktunya ketika di bulan Ramadhan untuk beribadah kepada Allah. Kegembiraan juga bagi orang-orang yang keimanan dan ketakwaannya semakin bertambah sehingga mendapat gelar “muttaqien”.
    Tetapi, telah terjadi distorsi di kalangan sebagian umat. Mereka bergembira di hari lebaran hanya dikarenakan pada hari itu mereka memakai baju yang baru, berlimpahnya makanan dan kue-kue yang dihidangkan, serta masih banyak lagi alasan lain yang membuat mereka bergembira.
    Mereka tidak sadar bahwa mereka telah keluar dari makna Idul Fitri itu sendiri. Idul Fitri bukanlah untuk mereka yang punya banyak makanan, bukan juga hanya bagi mereka yang berbaju baru. Tetapi hari raya Idul Fitri ialah untuk orang-orang yang bertambah keimanannya. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang kembali ke kesucian dan mendapatkan kemenangan dari Allah SWT. Amin.
    [dikutip dari berbagai sumber]

    0 comments:

    Post a Comment

     
    Copyright (c) 2010 Blogger templates by VLC Player