Cara Benar Memandang Kopi

Berbicara mengenai kopi, banyak orang yang masih memandang dan mencapnya sebagai “biang penyakit”. Kopi, asalkan dikonsumsi secara bijak, sebenarnya justru bermanfaat bagi kesehatan. Sayang, label “pengganggu” kesehatan terlanjur melekat. Tulisan berikut ini mengupas beberapa mitos yang kerap kita dengar di masyarakat pada umumnya. Prof. Dr. Ir. Deddy Muchtadi, MS., Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) akan menjelaskannya.
Mitos 1: Minum Kopi Akan Membuat Ketagihan
Fakta: Kebiasaan minum kopi acap kali dituduh memunculkan efek “kecanduan” baik secara psikologis maupun fisiologis. Tapi menurut WHO (World Health Organization) sejauh ini belum ada penelitian ilmiah yang dapat membuktikan kafein bisa menimbulkan ketagihan serius seperti halnya penyalahgunaan narkoba.
Mitos 2: Minum Kopi Membuat Keropos Tulang
Fakta: Disimpulkan oleh Komisi Penasehat NIH (National Institute of Health) USA pada 1994, kafein tidak mempengaruhi penyerapan maupun ekskresi kalsium. Bahkan, hingga sekarang ini telah banyak penelitian dilakukan dan belum ada yang bisa menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi kafein dalam jumlah tertentu secara rutin dengan kandungan mineral tulang. Tidak benar pula mitos yang mengatakan bahwa kandungan kalsium pada susu akan hilang saat kopi dicampur dengan susu. Selama Anda mengkomsumsi kafein secara moderat sebanyak 3 cangkir sehari, tidak akan mempengaruhi densitas (kekuatan) dan kandungan mineral tulang. Dengan demikian Anda tidak akan terseran osteoporosis.
Mitos 3: Minum Kopi Dapat Memicu Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi
Fakta: Kafein yang tidak berlebihan (batas konsumsi per hari 400 mg) tidak akan menyebabkan hipertensi kronis. Tapi pada individu yang sensitif terhadap kafein, menikmati secangkir kopi dapat memungkinkan terjadinya peningkatan tekanan darah untuk beberapa saat.
Mitos 4: Minum Kopi Sebabkan Jantung Koroner
Fakta: National Research Council USA menyebutkan bahwa bukti yang menghubungkan konsumsi kopi dengan resiko timbulnya penyakit jantung koroner ternyata lemah dan tidak konsisten.
Mitos 5: Minum Kopi Memicu Kegemukan
Fakta: Tidak ada hubungan antara kopi dengan penambahan berat badan seseorang. Yang membuat berat badan naik adalah kandungan gula dalam kopi tersebut. Selain itu gaya hidup yang tidak sehat lainnya juga akan memicu terjadinya kegemukan. Oleh sebab itu, konsumsilah kopi dengan gula secukupnya dan hiduplah dengan pola hidup yang sehat.
Mitos 6: Sering Minum Kopi Membuat Kafein Tidak Bekerja Maksimal Lagi
Fakta: Kafein memberikan pengaruh berbeda pada setiap individunya. Berikut rinciannya:

  • Pada orang dewasa, kafein akan bertahan dalam tubuh selama tiga sampai lima jam.
  • Pada perokok, kafein hanya bertahan dua hingga tiga jam.
  • Pada ibu hamil, kafein bertahan dalam tubuh selama kurang lebih tujuh sampai delapan jam. Ibu hamil sebaiknya membatasi mengkonsumsi kopi karena dapat mengganggu jadwal istirahat ibu hamil tersebut dan juga memungkinkan dapat mengganggu pertumbuhan janin yang sedang dikandungnya.
  • Pada bayi di bawah enam bulan, kafein akan bertahan selam 24 jam. Nah, pada usia ini hendaknya bayi dihindarkan dari kopi agar bayi memiliki waktu istirahat yang panjang, karena bayi pada usia ini sedang mengalami masa pertumbuhan.

Mitos 7: Kopi Tidak Ada Nutrisinya
Fakta: Dalam secangkir kopi (237 gr) terdapat kandungan air (235 gr), energi (2 Kkal), zat besi (0,02 mg), magnesium (7 mg), fosfor (7 mg), kalium (116 mg), fluoride (215 mg), dan kafein (95 mg). Bahkan kopi juga terbukti mengandung asam fenolat (klorogenat dan kafeat) yang berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menghilangkan pengaruh negative radikal bebas. Anda tahu kan, jika tidak dicegah radikal bebas bias menyebabkan penyakit degeneratif. Di Jepang, kopi digunakan sebagai sumber utama radikal bebas. 
[sumber: majalah dokterkita, wikipedia]
Read More...
 
Copyright (c) 2010 Blogger templates by VLC Player